drama ini disertai dengan foto-foto tiap dialog yang ucapkan, lihat dan masuk diprofil facebook saya dengan https://www.facebook.com/wiwi.yuhkwy
Ketika
kalian sudah membaca drama pendek ini, pasti difikiran kalian akan terbesit
tentang kisah/cerita yang pernah kalian dengar dan baca sebelumnya. Ya....
begitu pula dengan saya, sebelumnya saya juga pernah mendengar cerita tersebut, tapi saya lupa apa judul
ceritanya dan sering pula diangkat dalam sebuah sinetron yang ditayangkan stasiun
televesi, tentu kalian juga pernah menontonnya, menonton cerita tentang saudara
yang tidak menyukai dan membenci saudaranya sendiri. Ya.... begitulah. So.... drama
pendek ini terinspirasi dari cerita tersebut, akan tetapi drama pendek dibawah
ini murni kami perankan dan kami tidak sama sekali mengikuti kalimat-kalimat
dari cerita yang pernah kalian baca.
Drama
pendek ini berjudul “Kerajaan Mangolo”. Mengapa kami beri judul Kerajaan
Mangolo, berikut sedikit ceritanya dan disini saya akan bercerita sedikit
mengenai pengalaman kami sewaktu kami dikarantina sebagai anggota UKM Seni,
pasti kalian pernah juga mengalami yang namanya “Karantina” jika ingin masuk
sebagai anggota disalah satu organisasi dimana kalian ingin masuk, iyakan?? so..
bagi kalian yang ingin membacanya silahkan, pengalaman ini saya tulis hanya
untuk diri saya sendiri dan ingin saya share kepada teman-teman saya yang pernah
mengikuti karantina bersama-sama ketika itu dan agar mereka selalu mengingat pengalaman
yang tidak akan terlupakan ini. Pastinya.....
Kami
dari anggota UKM Seni dan KomSas (Komunitas sastra) USN Kolaka (Universitas
Sembilanbelas November), dimana UKM Seni berada dibawah naungan kampus dan
KomSas berada dibawah naungan FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan),
akan tetapi waktu itu kami berjuang bersama-sama dan selalu melakukan kegiatan
sama-sama, karena pada saat itu kami sama-sama merupakan anggota yang baru akan
menjalankan organisasi kami masing-masing dan kebetulan juga yang membimbing
kami adalah dosen kami sendiri.
Kami
mengadakan sebuah kegiatan yang namanya “Karantina”. Kegiatan ini diadakan
untuk membentuk karakter dan pribadi dari masing-masing anggota agar bisa
bertahan menjaga dan membangun selalu UKM Seni dan KomSas ini. Sebelumnya kami
sudah pernah dikukuhkan dan lebih tepatnya mengadakan pengukuhan untuk kami
sendiri dan dibantu oleh kakak-kakak dari Lastra Haluoleo Kendari, karena saat itu
UKM Seni sempat vakum dan baru kami diangkatan perintis yang mengadakannya,
sedangkan KomSas baru berdiri.
Karantina
ini diikuti hanya 7 orang anggota dari dua organisasi, padahal sewaktu
pengukuhan ada 14 orang yang ikut serta dalam kegiatan tersebut, kerana pada
saat itu sebagian teman-teman yang lain mempunyai halangan sehingga tidak bisa
mengikuti karantika ini bersama-sama dengan kami. Ketika kami dikarantina
banyak tantangan yang kami lewati, salah satunya berjalan kaki ketempat tujuan jauhnya
sekitar 20km kali yah?...... ya kira-kira sekitar segitu, dan tempat dimana
kami mengadakan kegiatan karantina tersebut yaitu berada di Mangolo lebih
tepatnya di Wisata Alam Mangolo kab Kolaka. Pertamanya jalanannya mulus karena
kami berjalan lewat jalan poros, dimana mobil dan motor biasanya selalu lalu
lalang.
Ketika
itu tibalah waktunya sholat azhar untuk itu kami berhenti disalah satu masjid
untuk menunaikan kewajiban kami sebagai hamba Allah, usai itu kami lanjut
perjalanan dan belum sampai-sampai juga, padahal sholat magrib sudah tiba dan
kami pun singgah lagi dimasjid untuk menunaikan sholat magrib, usai itu kami
berjalan lagi tapi tetapsaja belum sampai-sampai juga padahal kami sudah
singgah lagi dimasjid untuk menunaikan sholat isya. Setelah itu kami berjalan
lagi dan singgah ditempat salah satu kerabat yang tinggal disana untuk
beristirahat sejenak dan sarapan karena tempat tujuannya masih sangat jauh.
Perjalanan
pun kami lanjutkan, pertamanya kami sudah mau masuk dikawasan tersebut, akan
tetapi terjadi sesuatu dimana pada saat itu jalan yang kami lewati untuk masuk
ke Wisata Alam tersebut lagi mengadakan ritual adat dan kami tidak
mengetahuinya, sebab pada saat itu tidak ada pemberitahuan dari pihak tempat
padahal kami sudah meminta izin, mungkin mereka lupa kali yah?. So pada saat
itu kami ditanya oleh penduduk desa yang berada disana bahwa kami tidak boleh
masuk kedalam karena sedang diadakan ritual. Hmmmm sedih rasanya, padahal kami
sudah berjalan cukup jauh dan ingin rasanya sampai dengan cepat ketempat tujuan.
Lalu
jalan yang habis kami lewati kami jalani lagi, sebab kami harus kembali dan
mencari jalan lain untuk sampai ketempat tujuan, menurut warga disana untuk menuju dikawasan tersebut hanya ada satu
jalan yaitu jalan naik kepuncak, puncak tersebut merupakan salah satu jalan
yang harus kami tempuh untuk sampai ketempat tujuan. Disinilah tantangan kami
yang sangat sulit sebab jalannya naik-turun, bahkan ada salah satu teman kami
yang tidak sanggup lagi untuk melanjuti perjalanan dan begitu pula dengan saya.
Saya pun sebenarnya sudah sangat tidak mampu untuk berjalan lagi, hanya mau
dikata apa, sebab kami mengingat usaha yang telah kami lalui sebelumnya sudah
sangat susah dan tidak mengkin untuk kami menyerah begitu saja meskipun kami
mendapat omelan-omelan dari kakak-kakak panitia.
Entah
waktu itu sudah jam berapa, saya juga
tidak melihat jam, tetapi kami tidak melanjutkan perjalanan dan berhenti
ditengah puncak untuk tidur dengan beralaskan terpal, tetapi pemandangan saat
itu begitu indah, sebab kami ditemani oleh bintang-bintang yang menerangi malam
kami dan menemani kami tidur.
Tibalah
dicerita terciptanya drama pendek ini. Waktu itu kami dibagi menjadi dua kelompok,
kelompok pertama terdiri dari 4 anggota dan kelompok kedua terdiri dari 3
anggota dan ditemani dua orang masing-masing anggota dari kakak-kakak Lastra
untuk membantu kami menyiapkan pertunjukan pendek kami. Jadi berpisahlah kami
kedua kelompok. Disini saya hanya menceritakan drama pendek yang diperankan
dari kelompok saya sendiri yaitu kelompok dua.
Pertama-tama
kami berunding masalah cerita yang akan kami angkat, terbesiklah difikiran kami
tentang sebuah kerajaan, dan pada saat itu kami hanya berjumlah tiga orang jadi
kami mengangkat cerita tentang seorang Putri yang meneruskan kepemimpinan orang
tunya yang telah meninggal. Judul yang kami berikan dalam drama kami yaitu
“Kerajaan Mangolo”, mengapa demikian?, sebab kami ingin mengambil nama-nama
pilihan yang hanya sekitar kawasan tersebut karena itu juga merupakan salah
satu tantangan dari kakak panitia.
Kemudian
didalam kerajaan tersebut ceritanya hidup seorang dua putri yang telah
ditinggal mati oleh kedua orang tuanya yang saat itu merupakan Raja dan Ratu
diKerajaan Mangolo ini. Nama Raja dan Ratu tersebut yaitu Raja Alam dan Ratu
Wisata, nama itu kami ambil dari nama tempat kawasan tersebut, yaitu Wisata
Alam Mangolo. Dan nama kedua putri tersebut yaitu Putri Angin Sepoi-Sepoi dan
Putri Angin Ribut, nama tersebut kami angkat sebab nama itu lah yang terbesik
difikiran kami dan nama itu juga sangat cocok dengan karakter dari sang Putri
tersebut, dimana Angin Sepoi-Sepoi kami tandakan kelembutan dan Angin Ribut
kami tandakan sebagai keributan, serta seorang Lelaki dari warga biasa. Setelah
itu kami membuat kostum yang kami ambil disekitaran alam, setelah itu kami
latihan. Dan waktu yang kami hanya sekitar dua jam untuk mempersiapkan
pertunjukan kami ini.
Kata-kata
atau kalimat-kalimat dari drama dibawah ini tidak persis seperti apa yang
dipertunjukan sewaktu kami dikarantina, sebab saya hanya menceritakan ulang apa
yang saya ingat dan kebetulan pada saat itu cerita ini langsung kami perankan
tanpa ada sebuah teks, menuliskannya dicatatan dan belum adanya persiapan yang
matang.
Berikut
Drama Pendeknya:
KERAJAAN MANGOLO
Pada
suatu hari disebuah kerajaan yaitu Kerajaan Mangolo yang dipimpin oleh Raja Alam
dan Ratu Wisata. Mereka mempunyai kedua Putri, dimana Putri pertama mereka
yaitu bernama Angin Ribut dan si bungsu bernama Putri Angin Sepoi-sepoi.
Beberapa
tahun kemudian Putri mereka beranjak dewasa akan tetapi peristiwa naas menimpa
Raja dan Ratu, dimana mereka meninggal dunia dan meninggalkan kedua Putrinya
yang pada saat itu belum ada satupun yang menikah.
Sebelum
mereka meninggal, Raja dan Ratu berpesan kepada kedua Putrinya, bahwa setelah
mereka tiada harus ada yang meneruskan kepemimpanan Kerajaan Mangolo ini dan
mereka menunjuk Putri bungsunya yaitu Putri Angin Sepoi-sepoi dan juga mereka
berpesan agar si Bungsu segera menikah dan mempunyai penerus selanjutnya di
Kerajaan Mangolo.
Waktu
terus berjalan, tetapi Putri Angin Ribut selalu benci dan iri kepada Putri
Angin Sepoi-sepoi sebab Putri Angin Sepoi-sepoi telah diberikan dinobatkan
sebagai penerus kepemimpinan Kerajaan Mangolo sebelum kedua orang tua mereka
meninggal, tetapi Putri Angin Ribut merasa bahwa Putri Angin Sepoi-sepoi tidak
pantas mendapatkan dan menggantikan kepemimpinan orang tua mereka. Sehingga Angin
Ribut memiliki inisiatif negatif, akan mengambil mahkota yang telah di berikan
Raja Awal dan Ratu Wisata kepada Putri Angin Sepoi-sepoi dan Putri Angin Ribut
akan merebut dan memimpin Kerajaan Mangolo ini dengan kekuasaannya sendiri, karena
ia merasa hanya dia lah yang berhak dan pantas memimpin Kerajaan Mangolo ini.
Beberapa
waktu kemudian, berhasil lah Angin Ribut mengambil mahkota sang Putri Angin
Sepoi-sepoi tetapi Putri Angin Sepoi-sepoi tidak tau siapa yang telah
mengambilnya, karena Putri Angin Ribut mengambilnya sewaktu ia tertidur,
Akhirnya Putri Angin Sepoi-sepoi mengadakan sayembara.
Tidak
lama kemudian, Akhirnya mahkota sang Putri pun berhasil ditemukan oleh seorang
lelaki dari warga biasa. Bertemu lah sang lelaki tersebut dengan Putri Angin
Sepoi-sepoi dan mengembalikan mahkota sang Putri Angin. Putri Angin Sepoi-sepoi
pun memenuhi janji yang dikatakannya waktu dipengumuman sayembaranya. Sang
lelaki dan Putri Angin Sepoi-sepoi pun bersatu.
Berikut
drama singkatnya:
1
= Putri Angin Sepoi-sepoi
2
= Putri Angin Ribut
8
= Lelakinya
Sang Putri Angin Sepoi-sepoi
merasakan lelah dan beranjak tidur untuk menghilangkan sedikit rasa kantunya
akibat kelelahan tersebut.
Nomor 1 (Angin Sepoi) : hari ini rasanya aku sangat lelah.
Sebaiknya aku tidur sejenak untuk menghilangkan kelelahan ini dan semoga ku
tertidur kedalam mimpi indahku. Mimpi indah bersama Raja Alam dan Ratu Wisata.
Nomor2
(Angin Sepoi) : (tidur terlelap dibawah
mimpi indahnya)
Lewatlah sang Putri Angin Ribut
didepan kamar sang Putri Angin Sepoi-sepoi dan melihat mahkota Putri Angin
Sepoi-sepoi tepat berada disampingnya. Angin Ribut pun berjalan mendekati Putri
Angin Sepoi-sepoi dan berusahamengambil mahkota tersebut.
Nomor3 (Angin Ribut) : (berbicara dalam hati) hmmm rupanya kamu tidur lelap sekali. (mengambil mahkota) rupanya mahkotanya
berada disini. (menengok ke Putri Angin
Sepoi-sepoi) kamu tidak pantas mendapatkan mahkota ini, hanya aku yang
pantas memilikinya, dasar tidak tau diri. Apa cantiknya sih kamu dan apa
hebatnya? Ayah dan Ibu telah keliru memilihmu sebagai penerus mereka. Raja Awal
dan Ratu Wisata hanya kasihan melihatmu, bukan karena kamu pantas memimpin
Kerajaan ini.
Angin Ribut pun keluar dari kamar
Putri Angin Sepoi-sepoi dan menuju kekamarnya
Nomor4 (Angin Ribut) : hahaha...... akhirnya aku telah
merebut mahkota dari Angin Sepoi yang tidak tau diuntung itu dan sekarang mahkota
ini sudah ada ditanganku, tidak ada seorang pun yang boleh mengambilnya kembali
termasuk dia (menengok ke kamar Putri
Angin Sepoi-sepoi) karena akulah yang sesungguhnya pemilik mahkota ini. Dia
tidak pantas memilikinya hanya aku yang pantas memiliki mahkota ini dan hanya
aku yang lebih baik, lebih hebat mempimpin Kerajaan Mangolo ini dibanding dengan
dia (kembali menengok kekamar Putri Angin
Sepoi-sepoi).
Putri Angin Sepoi-sepoi tiba-tiba
terbangun dari tidurnya.
Nomor5 (Angin Sepoi) : ehhhhhhhhmmm sudah jam berapa ini? kenapa
hari ini ku cepat sekali mengantuk padahal
masih siang menjelang sore. (menarik
nafas) kenapa aku merasakan lelah yang berlebihan dibandingkan waktu-waktu
sebelumnya, apa karena tugas-tugas itu? Tugas-tugas yang harus dijalankan Raja
Awal sebelumnya.
Putri Angin Sepoi-sepoi mengambil
mahkota tetapi ia sangat kaget lantaran mahkota itu sudah tidak ada.
Nomor6 (Angin Sepoi) : (terkaget) haaaaa.... kemana mahkota ku? Kemana? Siapa yang telah
mengambilnya? Tadinya mahkota ku saya simpan disamping ku (mencari disekitar), tadi saya simpan tepat disebelahku kenapa
sekarang tidak ada, siapa yang telah mengambilnya? (memikirkan ajudan kerajaan) apa mereka yang mengambilnya? Hmmmm (berfikir) Tidak mungkin mereka, mereka
tidak mengkin mengkhianatiku. (memikirkan
Putri Angin Ribut) Apakah kakakq yang mengambilnya?. Ahh ndak mungkin, dia
sangat sayang kepada ku, tapi kalau benar kakakq, kenapa? Karena selama ini, ia
hanya diam dan tidak satupun dari gerak-geriknya berniat mengambil mahkotaku. Lalu
siapa yang berani mengambil mahkota Ratu Wisata?
Teringat
Raja dan Ratu.
Ayah,
Ibu maafkan aku, aku tidak bisa menjaga kepercayaan kalian, aku tidak bisa
menjaga pemberian kalian, mahkota yang ayah dan ibu berikan kepada ku, hilang,
entah siapa yang mengambinya. Maafkan aku ibu, ayah ........... Maafkan aku.
Putri Angin Sepoi-sepoi mengadakan
sayembara dan mengumpulkan smua warga.
Nomor7 (Angin Sepoi) : pasti kalian bertanya-tanya kenapa
saya memanggil kalian datang ke Kerajaan ini dan mengapa saya mengumpulkan
kalian semua, disini, diatap Kerajaan Mangolo saya mengadakan sayembara, karena
ada yang ingin saya umumkan kepada kalian, bahwa mahkota pemberian dari Ratu
Wisata, hilang. Mahkota itu telah diberikan kepadaku sebagai tanda bahwa saya
harus meneruskan kepemimpinan Raja dan ratu sebelumnya dan kalian semua tau,
karena dahulu waktu Raja dan ratu sebelum meninggal, kalian mendengarkan
sendiri pesan-pesan yang disampaikan oleh Raja dan ratu. Tetapi, mahkota
tersebut tiba-tiba hilang, entah siapa yang telah mengambilnya. Mahkota itu
hilang sewaktu ku tidur sejenak. Jadi bagi kalian semua wargaku, siapapun yang
menemukannya segera lah kembalikan kepadaku, dan saya berjanji bagi yang
menemukan dan mengembalikan mahkota yang hilang tersebut, saya akan memberikan
dia hadiah. Jika yang menemukannya lelaki akan saya jadikan dan nobatkan dia pemimpin
Kerajaan ini, sehingga ia akan menjadi Raja dan secara tidak langsung akan
menjadi suamiku dan jika dia perempuan akan kuberikan hadiah dari separuh harta
kekayaanku dan akan saya jadikan dia keluarga dari kerajaan, serta menghidupi
seluruh keluarganya. Jadi bagi kalian yang berhasil menemukannya, datanglah
kembali kesini dan saya akan memenuhi janji yang saya ucapkan kepada kalian
semua.
Sayembara selesai, lelaki dari
warga biasa berjalan keluar istana sambil berbicara dengan sendiri.
Nomor8 (Lelaki) : siapa yang berani-berani telah mencuri mahkota sang Putri
Angin Sepoi-sepoi, apakah dia tidak tau bahwa Putri Angin Sepoi-sepoi adalah
pemimpin kerajaan ini, orang yang sangat berkuasa dinegeri ini. Apakah Kerajaan
dari negri seberang yang telah mengambilnya? Karena dari gosip yang beredar
bahwa Putra dari Kerajaan itu sangat suka kepada Putri Angin Sepoi-sepoi,
tetapi Putri Angin Sepoi-sepoi tidak menyukainya. Apakah dia ingin balas dendam
karena lamaran yang ditolak sang Putri Angin Sepoi-sepoi?. Ahh tidak mungkin,
lalu siapa yang coba berani mengambilnya?
Dearah kerajaan nampak sang Putri
Angin Ribut berjalan-jalan menikmati dan melihat-lihat mahkota tersebut yang
nampak sangat mewah.
Nomor9 (Angin Ribut) : hahaha mahkota ini sangat bagus aku
kenakan, karena memang seharusnya mahkota ini hanya aku yang pantas
memilikinya, kenapa dulu Raja dan Ratu memberikannya kepada Angin Sepoi-sepoi,
apa mereka tidak tau bahwa hanya aku lah yang pantas memilikinya dan memimpin
kerajaan ini.
Putri Angin Ribut terus menikmati
mahkotanya dan tiba-tiba lewat lelaki tersebut dan melihat mahkota yang dicari
sang Putri Angin Sepoi-sepoi berada ditangan Putri Angin Ribut.
Nomor10 (Lelaki) : (berjalan dan mendekat
ke Putri Angin Ribut) Putri, bukankah yang kamu kenakan adalah mahkota dari
Putri Angin Sepoi-sepoi? Kembalikan mahkota itu, berikan kepadaku akan ku
kembalikan mahkota itu dari pemilik yang sesungguhnya, yaitu Putri Angin
Sepoi-sepoi. Kenapa Putri mengambil kepemilikan saudara Putri sendiri?
Nomor11(Angin Ribut) : (marah)
kenapa kamu berani mencampuri urusanku? Memangnya kamu siapa? Hanya aku yang
pantas memakai mahkota ini. Angin Sepoi-sepoi tidak pantas memilikinya dan
memimpin Negeri ini.
Nomor12 (Lelaki) : (kesal) baiklah
kalau begitu, jika kamu tidak mau mengembalikan atau memberikannya kepada ku
akan ku ambil sendiri dengan cara ku. (mengeluarkan
ilmunya) heiii ....... Putri bersiaplah dan terima ini (melemparkan ilmunya
ke Putri Angin Ribut).
Putri Angin Ribut pun terjatuh dan
tidak lama kemudia ia meninggal
Nomor13 : aghhhhhhhhhh (memegang dadanya dan terjatuh)
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar